Tampil Garang, Honda CB500F Jadi Idola Di EICMA

2016 Honda CB500F
2016 Honda CB500F

Sayang banget deh Brosis kemarin nggak bisa dateng ke pameran EICMA di Milan di Italia. Apalagi saat itu Honda pamer deretan CB500 Series terbarunya. Sebenarnya model ini ada tiga varian, CB500F, CBR500R, dan CB500X. Dan semuanya sukes bikin pengunjung kesengsem mantengin sosoknya.

Dibanding model serupa yang dirilis tahun ini, ketiganya tampil beda banget. Makin keren dan cakep. Tapi perubahan paling drastis ada di Honda CB500F. Motor sport naked ini tampil dengan garis bodi tegas dan agresif seakan-akan nantangin nyali Brosis buat ngebut bareng.

Buat efisiensi bobot, pipa gas buang jadi lebih pendek tapi dengan suara yang lebih ”nendang.” Desain tangki bensin kini lebih besar, pas banget buat diajak riding jarak jauh. Mau touring dari Jakarta ke Bali kayaknya nggak perlu lagi bingung dikit-dikit nyari SPBU deh.

Make over lainnya yaitu tuas rem depan yang bisa diatur, footstep penumpang dari material aluminum die-cast, dan transmisi yang lebih baik serta perpindahan gigi yang halus. Tapi yang unik adalah kunci kontak yang hadir dengan desain baru. Honda menyebutnya ”wave-style” ignition karena bentuknya yang memang bergelombang.

Buat dapur pacu, Honda ngandelin mesin DOHC berkapasitas 471cc yang bisa dipaksa memuntahkan 35 tenaga kuda. Rencananya, si ganteng ini bakal mulai dijual Februari mendatang buat pasar Amerika Serikat dengan pilihan warna Matte Black Metallic/Silver.

Pakai Teknologi DCT, Apa Keunggulan Honda Twin Africa?

2. Teknologi DCT Motorcyclenews

Seperti yang brosis sudah pada tahu, salah satu keunggulan Honda Twin Africa 2016 ini yaitu pemakaian teknologi Dual Clutch Transmission atau DCT di sektor transmisi. Di motor Honda, teknologi ini baru bisa dinikmati di Honda NM4 Vultus dan Honda Twin Africa.

Salah satu perbedaan mencolok sekaligus keunggulannya yaitu nggak ada lagi tuas kopling sama sekali. Jadi, pergeseran gir diatur otmatis sama komputer. Canggih banget bukan. Nah, Brosis cukup mencet tombol D(rive) pas ngendarain Twin Africa. Teknologi ini otomatis bikin akselerasinya jadi lebih kencang, mantep banget kalau mau dibuat adu nyali di tanjakan.

Pas aktifin DCT, Brosis tingga neken tombol D. Nah, saat itu countershaft gigi ganjil bakal terhubung sama gir rasio 1 dan countershaft lainnya di gir 2. Selanjutnya tinggal pasrah sama motor pengaktif kopling.

Tapi kalau pengin ngerasain sensasi nyetir kayak motor biasa, Brosis bisa matiin fitur ini. Jadi, kamu bisa mengganti gir pakai tombol handlebar atau kaki dan tetap tanpa tanpa harus menarik tali kopling.

Jadi, di stang kemudi ada tombol (+) untuk upshift dan tombol (-) untuk downshift. Saat menekan +, sama saja kayak brosis menambah gigi perseneling, dan begitu pulsa sebaliknya. Mungkin yang belum terbiasa bakal merasa ribet. Tapi setelah nyoba beberapa waktu, brosis bakalan betah dan ngerasain sendiri kemudahannya.

Honda Twin Africa, Idola Para Penjelajah

1. Honda Twin Africa - Autoevolution

Brosis yang nggak cuman doyan riding, tapi juga hobi menjelajah medan ekstrim dengan kuda besi, pasti bakal demen banget sama Honda CRF1000L Africa Twin. Doi emang ditakdirkan buat melesat di berbagai medan, aspal, lumpur, pegunungan, hingga medan yang supersulit sekalipun.

Buat nunjukin ketangguhannya, Honda mamerin motor ini di EICMA 2015. Ada dua tipe yang dipajang Honda, tipe dengan Switchable Rear ABS dan Multiple Mode Honda Selectable Torque Control (HSTC). Satu lagi versi yang pakai Honda Dual Clutch Transmission serta switchable rear ABS dan HSTC.

Di atas kertas, CRF1000L Africa Twin punya kapasitas mesin 998 cc yang didukung empat katup Unicam. Mesin ini bisa menghasilkan tenaga 93 hp pada 7500 rpm dan torsinya 98 Nm pada 6.000 rpm. Transmisi disiapkan 6 tingkat percepatan.

Kehadiran motor ini sendiri buat mengenang dual sport legendaris XRV750 yang produksinya dihentikan 12 tahun lalu. Nah, generasi penerus ini tampil lebih simple dan dijamin jauh lebih mantap dibanding versi sebelumnya.

Motor penjelajah ini tidak dibangun memakai platform yang ada. Honda malah membuat model baru dengan kemampuan Enduro dan Motocross kontemporer. Sasisnya memakai tipe dengan posisi crankshaft 270 derajat. Karena posisi ini, maka Honda menempatkan dua balancer untuk meredam getaran.

Buat menunjang kemampuan offroad, ban depan berukuran 21 inci dan belakang 18 inci bertipe tube tire. Ground clearance dibuat agak tinggi, yakni 25 mm dengan letak knalpot yang tinggi pula biar nggak gampang terbentur pas melaju di medan ekstrim.

Namun yang paling mengiurkan dari motor ini adalah teknologi anyar Dual Clutch Transmission (DCT). Selain menyediakan mode D untuk perpindahan gir otomatis, Honda juga menyematkan mode pengendaraan Sport agar perpindahan gir cepat lagi. Mode S sendiri terdiri dari 3 pilihan yang bikin Brosis tetap nyaman berkendara.

LAHIRNYA HONDA CBR 1000 RR FIREBLADE

casey-stoner-rumored-to-ride-the-honda-cbr1000rr-fireblade-in-the-suzuka-8-hours-endurance-race-92852-7

Bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-20, Honda resmi memperkenalkan CBR 1000RR Fireblade. Sejak diperkenalkan pada tahun 1991, motor ini menjadi varian sport Honda yang paling populer hingga saat ini. Untuk merayakannya, Fireblade telah dibawa dalam ajang lomba ketahanan Le Mans di Perancis dan World Superbike Championship seri ke-11 yang berlangsung di Imola, Italia.

John McGuinnes, pemenang 17 kali di Isle of Man TT berkata, “Saya punya tempat khusus untuk Fireblade. Sudah banyak event balap yang saya lewati selama bertahun – tahun dan saya telah mendapatkan keberhasilan, aku merasa terhormat telah terpilih untuk menggunakannya dan semua penggemar Fireblade memiliki kesempatan untuk melihat motor ini langsung.”

Di tempat lain, Jonathan Rea, pebalap Superbike dari tim Castrol Honda juga mendapat kesempatan yang sama, “Saya merasa telah tumbuh dengan Fireblade, ini seperti mesin ikonik dan itu perasaan yang mengagumkan ketika saya terpilih untuk memperkenalkan mesin terbaru.”

Beberapa pembaruan dilakukan oleh Hirofumi Fukunaga selaku Large project leader. Beliau merupakan orang yang memimpin pengembangan model terbaru Fireblade. Desainnnya begitu atraktif dengan moncong fairing baru yang tampak berlapis.

Di sisi lain, untuk pertama kalinya penggunaan shock belakang dengan desain double tabung digunakan pada motor produksi yang dapat berfungsi menjaga respone motor lebih halus dan akurat untuk dikendalikan. CBR 1000 RR juga dilengkapi dengan telescopic front forks 43mm dengan teknologi Showa Big Piston yang dapat meredam guncangan dengan baik dan memberikan daya cengkram ban depan saat pengereman. Di bagian mesin, Fireblade menggunakan mesin berkapasitas 999cc inline-4, sehingga membuatnya lebih mudah digunakan terutama dalam bukaan throttle kecil.

Untuk mempertegas tampilan atraktifnya, Honda telah menggunakan velg 12-spoke alumunium yang dapat memberikan kekuatan ekstra. Di samping itu, agar terkesan mewah, Fireblade dilengkapi dengan instrument panel LCD dengan lap timer, indikator posisi gigi dan tachometer 4 mode tampilan.